Oke pada post pertama ini gw akan share cerpen yang gw bikin...gw juga gatau apakah ini cerpen atau bukan karena panjangnya ini ehehe...ini adalah cerpen yang gw bikin pertama kali di hidup gw,jadi kalaupun jelek atau gajelas ya....ceritanya galau-galau gitu,jadi lebih bagus lagi baca cerpen ini sambil dengerin lagu galau kayak pas pertama gw bikin cerpen..dijamin bakal galau kalau baca sambil dengerin lagu galau! ehehe so, Hope ur enjoy my short story :)
SHORT MESSAGE SYSTEM
(saat sebuah pesan menentukan kisah cinta seseorang)
Sinar mentari pagi menyapa Riko untuk bangun
untuk bersiap menjalani hari yang cerah itu.
Dengan muka yang berantakan, Riko
bangun dan bersiap mandi. Setelah melakukan berbagai persiapan, Riko selalu
menyempatkan diri untuk bersisir di depan cermin. Riko, anak kelas 2 SMP ini
adalah murid yang pintar,rapih dan pendiam dan terbilang “Culun” karena gaya rambut klimis
rapih yang menjadi gaya rambutnya.
Setelah berpamitan dengan kedua orang tua, Riko melaju dengan sepedanya
untuk menuju ke sekolah. Bel sekolahpun berbunyi, Rico pun memulai pelajaran di
sekolah. Seperti anak-anak sekolah
biasanya, ribut,mengobrol,bermain di kelas saat guru mengajar. Tapi tidak
dengan Riko, ia mencatat dan mendengarkan penjelasan guru dengan baik. Karena
itu pula, Riko menjadi murid kesayangan pada guru di sekolah itu.
Pada saat jam pelajaran matematika saat itu, seorang perempuan mendekat
dan bertanya kepada Riko, “Riko, Lo tahu tidak cara nomor 3?” Riko menoleh, jantungnya pun langsung berdegup kencang, Riko
pun menjadi salah tingkah ketika melihat itu adalah Mika. Mika adalah siswi
yang termanis dan tercantik di kelas rico. Ia juga termasuk murid yang pintar
tapi tetap tidak sepintar Riko. Mika pun menepuk Riko dan Rikopun terbangun
dari lamunannya. “iya tahu, itu pertama di kalikan lalu di bagi 2” jawab Riko
dengan mimik muka salah tingkah.
Riko memang suka dengan Mika semenjak kelas 3 SD, tapi Riko yang memang
payah dalam soal cinta + tidak percaya diri iapun tidak tahu harus berbuat apa
dan bagaimana cara untuk mengungkapkannya.
Malamnya, ia sedang melamun memikirkan Mika yang membuatnya
tergila-gila. Karena ingin melepas kangen dengan Mika, akhirnya dengan
mengumpulkan percaya dirinya , iapun memutuskan Pendekatan(PDKT) dengan Mika
Via sms.
Ia pun memulai bersms dengan Mika. Dimulai dari basa basi tentang
menanyakan PR. Rikopun menunggu balasan dari Mika sambil harap-harap cemas. 1
menitpun terasa lama dengan tegangnya ia menunggu. Bunyi hp Riko memecah
keteganan Riko dan betapa senangnya kalau itu adalah balasan yang ia tunggu-tunggu
yaitu balasan dari Mika.
Hari berganti hari dan minggu
berganti minggu, Rikopun mulai dekat dengan Mika karena sms. Ia mulai membahas
apapun yang membuatnya bisa bersms dengan Mika..mulai dari menanyakan pr sampai
membahas sinetron kesukaan mereka. Iapun
tidak menghiraukan berapa ribu pulsa yang ia habiskan hanya demi untuk pendekatan
dengan Mika,karena ia yakin kalau usahanya akan berbuah manis suatu hari.
Sampai akhirnya pada suatu malam, Riko yang
sedang menunggu sms dari Mika yang
menjadi pujaan hatinya, dan terwujudlah angan-angan riko untuk bersms dengan Mika.
Hpnya berbunyi dan benar itu dari Mika. Tapi sms kali ini ada yang lain dari
biasanya.
smsnya
: Mika “ Riko, gue mau tanya nih sama lo? Tapi lo harus jujur”
Rikopun bingung, biasanya ketika dia ingin
bertanya ya bertanya saja tidak pakai minta izin sama sekali . Rikopun
membalasnya : “lo mau tanya apa mik?”
dengan segudang pertanyaan yang ada di benaknya apa yang mau ia
tanyakan, akhirnya hpnya berbunyi... dan ia melihat sms dari Mika: ”Lo suka
sama gue ya? Banyak kok teman-teman yang tau kalo lo suka ama gw”
Riko kaget setengah mati ia tidak tau harus
bilang apa...ingin mengakui? tapi masa ketauan? Ingin menolak? ia tak mau
membohongin perasaannya...Riko memang adalah orang yang suka curhat kepada
teman-temannya tapi tidak tau kalau akan begini jadinya.
Rikopun berusaha untuk mengalihkan topik
pembicaraan. Tapi semua itu sia-sia, mika malah mengancam tidak akan berteman
lagi dengan Riko kalau Riko tidak menjawab pertanyaannya itu. Dengan ketegangan
dan kepasrahan Riko menjawab “iya, gue memang suka sama lo dari dulu,
sebenarnya gue berat mengatakannya tapi yasudahlah aku tidak mau persahabatan
kita berakhir hanya karena ini”.
Senyum di muka Rikopun hilang, ia akhirnya
ketahuan tanpa ia yang mengatakannya sendiri. Perasaan yang sangat
mengecewakan. Dering hp berbunyi. Ia tak berselera lagi untuk melihatnya karena
akan tau kalau balasannya akan tidak menggembirakan. Dengan berat hati Riko melihat jawaban dari Mika.
Seperti mendapat petir di siang bolong, ia tak mengira bahwa Mika menjawab
“alhamdulilah”. Ini seperti mendapat kesempatan kedua bagi riko. Jawaban itu
seperti jawaban yang mengaku bahwa mika juga suka pada Riko. Dan akhirnya Riko
menganggap bahwa hari itu dia telah jadian dengan mika.
Perasaan suka Mika kepada dirinya mulai
terkuak, saat ia mengsms bahwa ia marah saat Riko dekat dengan teman perempuan
yang duduk di sebelahnya saat di kelas. Yang sebenarnya,mereka tidak mempunyai
hubungan spesial hanya sebatas teman. Akhirnya,
Mika menyuruh Riko untuk tidak mendekati
perempuan itu. Rikopun mengiyakan apa yang dibilang Mika. Ia pun bagaikan
terbang ke langit ketujuh karena saking senangnya bahwa Mika cemburu kepadanya J.
Perasaan suka Mika kepada dirinya mulai
mengambang ke permukaan. Karena pada
suatu tengah malam, Riko terbangun mendengar dering hpnya berbunyi . saat ia lihat,
ternyata itu telepon dari Mika. “kenapa mik telefon malem-malem? Kan bisa nanti
pagi” kata Riko. “hehehe...ga apa-apa sih Rik, gue Cuma kangen ama lo” kata
Mika. Betapa senangnya hati Riko saat Mika mengatakan itu kepada Riko J ia mulai yakin kalau Mika suka dengan
dirinya.”
Tapi di kenyataan tidak seindah di dunia
sms. Di kenyataan mereka bagaikan teman biasa, tapi di dunia sms mereka bisa
dikatakan pacaran. Di sekolahpun Riko mendapat banyak cacian dari cowok-cowok
yang suka juga sama Mika, mereka bilang bahwa riko sangat tidak cocok dengan Mika
dan lebih baik mundur dari pada terus di permalukan.
Riko tetap bisa tegar mendengar caciannya
itu. Ia bisa setegar itu karena kepercayaan cintanya yang kuat terhadap Mika.
“Biarlah orang berkata apa,yang penting aku bahagiaJ” pikir Riko saat mendengar fans-fans Mika
yang terus mencacinya.
1 bulan sudah ia menjalani hubungan tanpa
status dengan Mika(ya..tetap Riko menganggap itu pacaran). Tidak ada masalah
yang berarti diantara mereka. Sampai saudara Riko yang datang dari semarang
bernama Rizal datang. Rizal, anak dari
saudara ayah Riko. Remaja kelas 1 SMA ini adalah anak yang lumayan
pintar,tinggi dengan kulit sawo matangnya, dan merupakan orang yang cukup jahil.
Rizal datang tidak hanya untuk
berkunjung. Ternyata ia akan tinggal di rumahnya dengan tujuan untuk
melanjutkan SMAnya di jakarta. Maka jadilah ia harus berbagi kamar dengan Rizal.
Hubungan mereka berdua cukup akrab meskipun terkadang mereka saling bertengkar
hanya karena hal sepele.
Memang menurut Riko, Rizal merupakan cowok
yang biasa-biasa saja tidak ganteng tapi agak sedikit jelek menurut dia. Tapi
tidak menurut cewek-cewek di lingkungan rumahnya. Menurut mereka Rizal orang
yang tampan,baik daaaan sebagainya. Dan hanya beberapa hari ia tinggal ia
langsung menjadi bintang di hati mereka.
Riko acuh tak acuh saja menanggapi itu “tak
apa-apalah dia jadi bintang,yang penting tidak berakibat buruk bagiku”. Tapi
kenyataannya berbanding kebalik dengan apa yang ada di pikirannya. Ternyata itu
membawa bala bencana bagi riko.
Suatu hari,Riko dan beberapa temannya
termasuk Mika datang untuk belajar bersama untuk ulangan fisika esok hari.
Semuanya berjalan baik-baik saja sampai rizal datang “Riko,gw minjem pulpen
dong” ujar rizal. “Nih,awas jangan diilangin!” balas riko. Entah kenapa mika
terpanah melihat muka Rizal, Melamun dengan senyam senyum tidak jelas. “eh Mik!
Melamun aja nanti kesambet nenek gayung lho! Hahahah” canda Riko. “Yeeee siapa
yang melamun, ini nih gw lagi bingung ama ini soal!” jawab mika salah tingkah.
“Ada yang aneh nih, ada apa ya dengan
mika? Atau jangan-jangan dia....ah sudah itu tidak mungkin!” gumam riko dalam
hati. “eh riko, sekarang lo lagi yang melamun hahaha awas kesambet kakek pacul
wkwkwk!” canda mika. “eheheh iya, yaudah yuk lanjutin aja belajarnya” kata
riko.
Berhari-hari Riko memikirkan gelagat
Mika saat belajar kelompok tempo hari yg lalu. Riko memang orang yang curigaan
terhadap masalah yang belum jelas akhirnya. Ia berfikir bahwa mika suka dengan
riko tapi ia tidak mau menyimpulkan itu sebelum ada bukti yang jelas.
Hp Riko berbunyi menandakan ada sms,
ternyata sms dari Mika, Ia membacanya “Riko, gw minta nomor hp Rizal dong” Kata
mika. “Lho,emang ada apaan mik?” balas Riko kebingungan.
“ngga
gw Cuma pengen kenalan aja, sosialisasi aja gitu ama orang baru” balas Mika.
Riko curiga kenapa mika ingin mempunyai nomor hp Rizal. Ia curiga kalau mika ingin
PDKT (pendekatan) dengan Rizal akhirnya “gw gapunya mik, kenapa lo Kayaknya
pengen tau banget nomor dia?” balas riko keheranan. “oh ngga apa-apa, yaudah
deh gw minta ke yang lain aja” balas Mika mengakhiri Sms diantara mereka.
Rikopun makin curiga, ia ingin
melontarkan beribu pertanyaan ke mika tapi ia pendam karena tak ingin hubungan
yang telah di rajut lama ini musnah hanya karena hal sepele. Hari-hari mulai
berlanjut dengan kecurigaan mengerubungin kepalanya. Akhirnya curiga itupun
memuncak disaat nada sms hp rizal berbunyi.
Memang tiada salahnya hp Rizal berbunyi, tapi ia ingat kalau mika
meminta nomor rizal dulu. Karena Rizal sedang keluar, Rikopun melihat sms
itu... “Zal,lo inget ngga? Ama yang bilang kemarin yang gw suka ama seseorang
itu...dan gw mau ngaku kalau orangnya itu lo Zal <3. Jadi menurut lo gmn?”
Bagaikan tersambar petir di siang bolong
Riko melihat sms itu...ia seperti nelangsa setengah mati melihat sms itu... ia
tidak percaya kalau Mika mengkhianati cintanya yang tulus dan Rizal juga
mengkhianati persaudaraan mereka. Hatinya hancur seperti hancurnya kota
nagasaki karena bom atom. Ia pun lemas dan air mata mengalir dari matanya.
Rizal datang dengan disambut oleh kemarahan Riko
“ Zal....gw gak nyangka ya! Ternyata lo ngelakuin ini ama gw... gw kira kita
saudara tapi lo se gampang itu khianati gw? Selamat lo udh bikin hati gw
ancur!”. “Rik, maksudlo apa? Khianati gimana? Gw ga ngerti” jawab Rizal
kebingunan. “ lo masih ganyadar juga? Baca nih! Gw harap lo bahagia sama dia!
Congrats!” jawab Riko dengan marahnya. Rikopun langsung menutup pintu kamar
sekencang ia kesal dengan Rizal.
Didalam kamar ia pun mengetik sms yang
mungkin sms terakhir baginya untuk Mika.. “Mik, lo tau...gw suka ama lo tulus,
gw ngorbanin apa aja buat pertahanin cinta gw..mulai di maki sama fans lo, rela
menemanilo disaat lo kesepian,jadi tempat curhat lo pokoknya apapun yang
mau...tapi apa balasannya? Lo khianati gw...lo ancurin hati gw...lo hancurin
sekecil butiran debu! Satu kalimat terakhir buat lo, Semoga lo bahagia ama
rizal”
Didalam kamar ia menangis, menangis
sejadi-jadinya... cinta pertama yang ia tanam sejak SD berbuah pengkhianatan
dan kepiluan di dadanya. Sakit, ya memang sakit siapa yang mau punya “bad
ending” di dalam cerita hidupnya.
Esok pagi yang cerah membangunkan Riko
dari tidurnya. Memang pagi yang cerah...tapi tidak dengan hatinya..hatinya
suram dan penuh kegalauan. Ia tak mempunyai semangat lagi menjalani hari-hari.
Rikopun tak berbicara sepatah katapun dengan Rizal. Rizalpun bisa mengerti akan
keadaan Riko saat ini jadi ia membiarkan sampai hatinya kembali normal.
Perlu waktu berminggu-minggu untuk Rizal
bisa kembali bicara sama Riko...”Rik, gw tau lo lagi sedih tapi gw berani
sumpah gw gak ada perasaan apa-apa sama Mika.” Ujar rizal. “Tapi kenapa lo sms
sama ,Mika...kalo lo tau gw punya hubungan ama dia lo harusnya ga gini!” jawab
Riko dengan kesalnya. “gw Cuma sms-an ama dia aja udah ga yebih itu juga banyak
yang gak gw bales.” Kata Riko. “gw gak percaya!” jawab Riko mengelak. “ini gw
serius sumpah ga bohong” jawab rizal dengan nada tenang. “lagi pula orang kayak
Mika yang sukanya ngobral cinta gausah lo pikirin, masih banyak yang lebih dari
Mika. Oke jadi lo jangan sedih lagi” ujar rizal
“oke gw ngerti, maap ya gw udah salah sangka ama lo”. “iya ga apa-apa,
gw juga bakal begitu kalo di posisi lo” jawab riko dengan nada tenang.
Hari-hari
berikutnya, hari yang biasanya di penuhi nada sms dari seseorang yang ia cintai
sudah tiada lagi. Sms yang membuatnya mempunyai semangat untuk menjalani hari.
Sms yang menjatuhkan semangat nya juga. Dan sms yang mengawali dan mengakhiri
kisah cinta Riko.....
Pada akhirnya, Mika pun sekarang sudah
pindah kota mengikuti keluarganya ke kalimantan. Hingga saat ini, Rikopun masih
tenggelam dalam kegalauannya yang tiada berdasar jika mengingat tentang Mika,
Walaupun Mika sudah pindah, tapi tiada yang bisa memindahkan rasa cintanya yang
sudah berkarang di hatinya .